Sabtu, 19 Juli 2008

Dia sudah terluka...

Aku sadar....bahwa semuanya sudah usai, dan tidak ada lagi kemungkinan untuk balik lagi. Itu semua karena sikap saya yang tidak tegas. Saya sudah menyakitinya. Dengan cara yang sangat kejam. Saya sangat tidak berperasaan, semuanya disebabkan karena ketakutan saya dengan kehidupan yang pernah saya jalani, dengan seseorang yang baru belakangan saya tahu kalo dia adalah psikopat.
Psikopat memang tidak ada beda dengan manusia normal lain, yang membedakannya mungkin rasa penyesalan atas perbuatan yang dilakukannya. Mencaci, menghina dan mengancam dengan berbagai alasan. mudahnya mengutarakan kata-kata kotor, ancaman, tapi setelah itu dengan mudahnya meminta dan menghiba agar di maafkan. Tapi setelah itu kejadiannya akan berulang kembali. Tak pernah selesai.
Dia pasti sangat terluka dan tidak mungkin memaafkan atas tindakan-tindakanku. Mengatakan sesuatu tapi berubah dengan cepatnya dan menyangkalnya. Seperti dalam sinetron saja. Saya dipaksa untuk meralat ucapan yang saya sampaikan ke dia. Saya mengucapkan kata-kata dalam ancaman dan dia tidak pernah mengetahuinya. Dia hanya tahu saya pengecut, tidak tegas dan tidak berani menghadapi kekerasan dan ancaman. Dia tidak pernah tahu ketakutan dan kengerian kekerasan orang lain yang dilakukan ke saya. Penghinaan orang lain ke saya, sehingga saya harus meninggalkan dia begitu saja dengan perasaan hancur dan terluka.
Dan saya tidak akan pernah mampu untuk meminta maaf atas semua kejadian yang pernah terjadi. Saya tidak akan pernah keberanian untuk bertemu dengannya. Karena saya tahu dia sudah terluka.....

Tidak ada komentar: