Sabtu, 16 Agustus 2008

Just leave ....

Entah mulai kapan saya menjadi seperti ini. Bersikap apatis dan tidak peduli lagi apakah kamu mau sms atau tidak, mau telpon atau tidak sama sekali, mau jadi teman atau tidak sama sekali. Semua sudah hambar.......mungkin karena sudah banyak hal yang aku korbankan, nyatanya tidak ada sama sekali 'rasa' menjadi kawan.
Saya hanya ingat bahwa saya hanyalah pecundang. Di minta uang dengan alasan karena tidak bisa makan alias tidak ada duit, saya dengan begitu percayanya memberikan uang. Pinjam uang untuk menutupi hutang-hutang kamu sendiri atau saudara. Nyatanya bertumpuk-tumpuk baju baru atau barang-barang baru ada di kamarmu. Akh...saya hanya pecundang yang dimanfaatkan habis-habisan. Pulsa, baju, uang, obat, ......makanan hanya karena kasihan saja, tapi nyatanya rasa kasihan itu tidak cukup untuk membuatmu merasa memiliki teman.
Saya sakit kamu tidak pernah datang, bahkan yang lebih menyakitkan saya terlunta-lunta tidak punya tempat berteduh karena masalah 'keamanan'pun nyatanya tidak ada sedikitpun kepedulianmu untuk bisa menghapus sedikit rasa ketakutan itu. Akh...itukah yang namanya konsep pertemanan. Sementara di luat sana, orang-orang yang selama ini saya lupakan berlomba-lomba menawarkan jasa untuk bisa menghilangkan perasaan tertekan saya.
Saya ingat bagaimana 'merendahkan' saja sikapmu. Meminta uang, saya harus mengantar ke tempatmu. Minta makanan atau barang, kamu cuman datang menunggu di luar rumah, dengan kepala masih tertutup helm dan nangkring di motor. Masuk saja tidak mau, dan yang kamu butuhkan hanya barang-barang itu. Betapa matre nya tingkahmu. Bahkan seorang pelacur pun masih punya rasa hormat dengan kliennya dengan basa-basi mengucapkan terima kasih atas uang yang telah di hamburkan untuk mengeluarkan keringat karena lenguhannya.
Tapi saya bukan psikopat, atau peminta-minta yang menginginkan kamu selalu di sini. Selalu jadi temanku. Saya tidak pernah memaksa orang lain untuk menuruti keinginan. Dan akan mengancam apabila mereka tidak mau. Sya tidak akan pernah mengancam. Saya tidak akan pernah memaksa. Saya hanya merasa bodoh dan pecundang saja selama ini.
Dan saya hanya ingin meninggalkan saja kebodohan dan kepecundangan itu. Saya sudah lelah....dan tidak akan pernah mengharap sesuatu yang tidak pasti. Saya hanya mencoba bersikap tegas dan tidak mudah kalah, seperti yang di katakan dan diutarakan 'wieke' bahwa saya harus tegas, jangan plin-plan, apapun resikonya. Pahit atau manis kalo itu bagian dari kita maka semuanya akan baik-baik saja. "Tegas, jujur, punya prinsip dan apa adanya".
Just leave......semua yang menjadikan kita tidak tegas.

Tidak ada komentar: