Sabtu, 16 Agustus 2008

Berjalan lagi...

Mungkin ini adalah hari yang tidak biasa bagi saya. Ketemu seseorang yang selama ini hanya lewat telepon saja. Dari pagi rasanya tidak enak.....gak tahu apa yang mesti dilakukan. Bayangan-bayangan penolakan atau semacamnya kadang yang membuat mentalku down. Dan itu terjadi hari ini.....saya tidak tahu apa yang mesti dikerjakan. Mondar-mandir ke sana kemari...seperti kebingungan. Apa yang harus saya katakan....apa yang harus saya perbuat....untuk menghadapi dia dan ketemu dengan anggota keluarganya yang lain. Karena ini lah kali pertama saya memulai sesuatu hubungan yang serius.


Semua dipertaruhkan di hari ini...apakah akan tetap berjalan atau berhenti sampai di sini karena bersifat sebagai pengecut dengan segala kepengecutan dan ketakmampuan yang selama ini terjadi. Saya bahkan selalu menggelengkan kepala dan berkata bahwa saya tidak merasa sanggup untuk bertemu dengan dia dan keluarganya di hari ini. Tapi di sisi lain kalo saya tidak menemuinya hari ini....sama saja dengan memelihara kepengecutan selama hidup saya. Dan tidak akan pernah menjadi manusia dewasa yang mau berkomitmen dengan orang lain. ...


Saya akhirnya beranikan diri untuk menghadapi semuanya. Walaupun dengan rasa rendah diri yang dalam. Saya hanya ingin belajar untuk mengerti tentang kehidupan dan menjalaninya dengan kebenaran-kebenaran. Berusaha untuk bersikap sebagai baik. bersikap untuk bisa melupakan trauma-trauma yang terbawa sampai sekarang, karena saya sadar bahwa tidak akan selamanya hidup saya dipenuhi dengan trauma-trauma yang membuatku menjadi terpuruk.


Dengan sedikit keberanian....dengan sedikit melupakan rasa malu dan memelihara kecuekan..akhirnya saya menemui dia dan sedikit berbasa-basi dengan keluarganya. berbicara ke sana kemari tidak karuan....sampai waktunya untuk pamitan. dan itu terjadi spontanitas saja. Dengan rasa tertekan dan ketakberdayaan akhirnya .....usai sudah hari ini. Dan saya tidak tahu apakah dia mau berjalan lagi atau tidak ....yang pasti saya susah memulai melangkah untuk meninggalkan trauma dan berusaha untuk menjadi laki-laki yang seperti di harapkan 'wieke' untuk bisa : bertanggung jawab dan punya prinsip.

Tidak ada komentar: